Pages

Minggu, 04 Desember 2011

SISTEMATIKA PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH

SISTEMATIKA PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH

A. Bagian Pembuka :
  • Halaman judul.
  • Lembar pengesahan.
  • Kata pengantar.
  • Daftar isi.
  • Daftar Lampiran.

B. Bagian Isi :
Bab    I    Pendahuluan
-         Latar belakang masalah.
-         Rumusan masalah.
-         Tujuan penelitian.
-         Manfaat penelitian.
Bab  II    Kajian teori atau tinjauan kepustakaan
-         Pemahasan teori
-         Kerangka pemikiran dan argumentasi keilmuan
-         Pengajuan hipotesis
Bab III    Metodologi penelitian
-         Waktu dan tempat penelitian.
-         Metode dan rancangan penelitian
-         Populasi dan sampel.
-         Instrumen penelitian.
-         Pengumpulan data dan analisis data.
Bab  IV    Hasil Penelitian
-         Jabaran varibel penelitian.
-         Hasil penelitian.
-         Pengajuan hipotesis.
-         Diskusi penelitian, mengungkapkan pandangan teoritis tentang hasil yang didapatnya.
Bab   V    Kesimpulan dan saran


C. Bagian penunjang

-         Daftar pustaka.
-         Lampiran- lampiran antara lain instrument penelitian.

Puisi Persahabatan

Tali Persahabatan


Sebuah jalinan persahabatan
Yang tak kan pernah terhapus
Dalam memori ingatanku
Secarik kertas yang selalu menemaniku
Mendengar keluh kesalku
Saat sahabat-sahabatku tak ada
Sebuah kepercayaan dan kesetiaan hilang
Lenyap seiring waktu berjalan
Dan hanya meninggalkan untaian kata sahabat
Tentang jalinan persahabatan yang sejati
Tentang kisah yang abadi
Semua telah berlalu

Namun ku kan berjanji pada dunia
Mereka tetap menjadi sahabatku
Bagian dari masa laluku.

puisi pahlawan tanpa tanda jasa

Guru

guru...
Jasamu yang begitu mulia,
selalu di hormat setiap orang,
Tulusnya engkau mendidik kami,
semakin juga jasamu di hormati.
  Itu semua adalah profesi terhormat,
yang pantas disebut Pahlawan Tanpa Tanda Jasa



Guru...
Pikiran mu yang kau berikan pada tiap orang
Ikat janjimu yang selalu dipercaya
Alangkah baik nya engkau
Tanpa jasa mu tak akan pernah dilupakan sampai akhir hayat




                                                                                                                           
                                                                                                                           Karya : Iva Tiara Maharani

ulasan cerita film "sang Pemimpi"


Tiga orang pemimpi. Setelah tamat SMP, melanjutkan ke SMA Bukan Main, di sinilah perjuangan dan mimpi ketiga pemberani ini dimulai. Ikal salah satu dari anggota Laskar Pelangi dan Arai yang merupakan saudara sepupu Ikal yang sudah yatim piatu sejak SD dan tinggal di rumah Ikal, sudah dianggap seperti anak sendiri oleh Ayah dan Ibu Ikal, dan Jimbron, anak angkat seorang pendeta karena yatim piatu juga sejak kecil. Namun, pendeta yang sangat baik dan tidak memaksakan keyakinan Jimbron, malah mengantarkan Jimbron menjadi muslim yang taat.

       Arai dan Ikal begitu pintar di sekolahnya, sedangkan Jimbron, si penggemar kuda ini biasa-biasa saja. Malah menduduki rangking 78 dari 160 siswa. Sedangkan Ikal dan Arai selalu menjadi lima dan tiga besar. Mimpi mereka sangat tinggi, karena bagi Arai, orang susah seperti mereka tidak akan berguna tanpa mimpi-mimpi. Mereka berdua mempunyai mimpi yang tinggi yaitu melanjutkan belajar ke Sorbonne Perancis. Mereka terpukau dengan cerita Pak Balia, kepala sekolahnya, yang selalu meyebut-nyebut indahnya kota itu. Kerja keras menjadi kuli ngambat mulai pukul dua pagi sampai jam tujuh dan dilanjutkan dengan sekolah, itulah perjuangan ketiga pemuda itu. Mati-matian menabung demi mewujudkan impiannya. Meskipun kalau dilogika, tabungan mereka tidak akan cukup untuk sampi ke sana. Tapi jiwa optimisme Arai tak terbantahkan.

       Selesai SMA, Arai dan Ikal merantau ke Jawa, Bogor tepatnya. Sedangkan Jimbron lebih memilih untuk menjadi pekerja ternak kuda di Belitong. Jimbron menghadiahkan kedua celengan kudanya yang berisi tabungannya selama ini kepada Ikal dan Arai. Dia yakin kalau Arai dan Ikal sampai di Perancis, maka jiwa Jimbron pun akan selalu bersama mereka. Berbula-bulan terkatung-katung di Bogor, mencari pekerjaan untuk bertahan hidup susahnya minta ampun. Akhirnya setelah banyak pekerjaan tidak bersahabat ditempuh, Ikal diterima menjadi tukang sortir (tukang Pos), dan Arai memutuskan untuk merantau ke Kalimantan. Tahun berikutnya, Ikal memutuskan untuk kuliah di Ekonomi UI. Dan setelah lulus, ada lowongan untuk mendapatkan biasiswa S2 ke Eropa. Beribu-ribu pesaing berhasil ia singkirkan dan akhrinya sampailah pada pertandingan untuk memperebutkan 15 besar.

       Saat wawancara tiba, tidak disangka, profesor pengujinya begitu terpukau dengan proposal riset yang diajukan Ikal, meskipun hanya berlatar belakang sarjana Ekonomi yang masih bekerja sebagai tukang sortir, tulisannya begitu hebat. Akhirnya setelah wawancara selesai, siapa yang menyangka, kejutan yang luar biasa. Arai pun ikut dalam wawancara itu. Bertahun-tahun tanpa kabar berita, akhirnya mereka berdua dipertemukan dalam suatu forum yang begitu indah dan terhormat. Begitulah Arai, selalu penuh dengan kejutan. Semua ini sudah direncanaknnya bertahun-tahun. Ternyata dia kuliah di Universitas Mulawarman dan mengambil jurusan Biologi. Tidak kalah dengan Ikal, proposal risetnya juga begitu luar biasa dan berbakat untuk menghasilkan teori baru.

       Akhirnya sampai juga mereka pulang kampung ke Belitong. Ketika ada surat datang, mereka berdebar-debar membuka isinya. Pengumuman penerima Beasiswa ke Eropa. Arai begitu sedih karena dia sangat merindukan kedua orang tuanya. Arai sangat ingin membuka kabar itu bersama orang yang sangat dia rindukan. Kegelisahan dimulai. Baik Arai maupun Ikal, keduanya tidak kuasa mengetahui isi dari surat itu. Setelah dibuka, hasilnya adalah Ikal diterima di Perguruan tinggi Sorbone, Prancis. Setelah perlahan mencocokkan dengan surat Arai, inilah jawaban dari mimpi-mimpi mereka. Kedua sang pemimpi ini diterima di Universitas yang sama. Tapi ini bukan akhir dari segalanya. Di sinilah perjuangan dari mimpi itu dimulai, dan siap melahirkan anak-anak mimpi berikutnya.

Sabtu, 26 November 2011

CINDILARA

CINDILARA
Pada jaman dahulu kala, berdirilah kerajaan yang megah, damai, dan sejahtera bernama Kerajaan Surya yang dipimpin oleh seorang raja yang bernama Taro. Di kerajaan tersebut terdapat sebuah desa, di sana hidup seorang putri yang baik, lemah lembut dan cantik, ialah Cindi. Ia tinggal bersama ayahn, ibu tiri dan kedua saudara tirinya. Rasa tentram, bahagia selalu Cindi rasakan ketika ayahnya tercinta ada disampingnya. Namun tiba-tiba semua itu sirna saat tenrdengar kabar bahwa ayahny telah tiada.
Adegan I
Cindi :” Ayah….. Kenapa meniggalkan aku secepat ini?” (Menangis tersedu-sedu)
Ibu dan kedua saudara tiri :” Oh ayah……, kenapa kau bias secepat ini pergimenoinggalkan kami” (Sambil berpura-pura mengis dan berbisik-bisik)
Cindi : (Menciumi jenazah ayahnya)
Saat itu jug ayah Cindi dimakamkan. Sepeninggal ayahnya, kehidupan Cindi berubah.
Ibu : “Cindi, Cindi, Cindi”
Cindi : “Iya ibu”
Ibu : “Telinga kamu dimana?”
Cindi : “ di sini bu” (memegang kedua telinganya)
Tia :” Punyaku”(berteriak)
Ara :” bukan itu punyaku, kan itu ada dikamarku” ( berteriak dan menarik minuman hingga jatuh )
Ibu :” Kalian….”
Tia :” Apa sih bu? Semau ini salah Ara!” ( memotong ucapan ibu)
Ara :“ Bukan ini salah Tia” ( berteriak)
Ibu : “ Sudah, sudah. Kalian keluar! Cindi bersihkan ini sekarang!”
Cindi : “ Baik, bu” ( kaget karena dibentak dan segara berlari mengambil kain pel dan segara membersihkan lantai itu dengan penuh kerelaan )
Tia ; ( Tiba-tiba datang dan sengaja mengganggu Cindi bekerja )
“ Ups masih basah ya. Maaf ya. Aku memang sengaja gangguin kamu ! Loh jatuh! Ngapain ngelihat? Nggak suka? Urusan kamu ya! Cepat bersihin!”
Belum puas melihat Cindi menderita, Ara pun menambah penderitaan Cindi.
Ara : ( sengaja menabrak Cindi di lain sisi ruangan ) “ Aduh! Ya ampun Cindi, mangkanya kalau naruh ember itu jangan sembarangan! Jadi kena orang dan basah semua lagi”
Cindi :“ Maaf kak” ( sedih)
Hari demi hari telah Cindi lalui bersama Ibu dan kedua Saudara tirinya, namun tak ada sedikitpun kebahagiaan yang Cindi rasakan, Ia hanya merasakan kesedihan dan penderitaan. Cindi pun hanya bisa menerima semua itu dengan pasrah dan melampiaskan kesedihannya dengan bernyanyi. Tiba-tiba Cindi dikagetkan oleh
Ibu :” Cindi, Cindi!”
Cindi :” Apa bu?...” ( terkejut)
Ibu : “ Cepat belanja. Ini uamg dan daftar belanjaannya” ( menyodorkan uang dan daftar belanjaan yang panjang )
Cindi : ( melihat daftar belanjaan ) “ Tapi bu uang segini ya mana cukup”
Ibu :” Jangan banyak protes. Pokoknya semua bahan itu harus ada! “
Cindi :” baiklah bu” ( berbalik badan dan memikirkan cara untuk membeli semua barang tesrebut)
Satu persatu bahan telah Cindi dapatkan. Namun, ada satu bahan yang belum ia dapatkan dan uangnya pun tinggal sedikit
Cindi :” Uang segini cukup a[a enggalk ya buat beli ayam?” (berjalan menuju pedagang ayam)
Pedagang :“ yang mana mbak?”
Cindi :” kslsu uang segini dapat yang mana bu?”
Pedagang :” kalau uang segitu dapat yang ini mbak” ( menunjuk cakar ayam)
Cindi :” Tolonglah bu. Saya saya butuh ayam ini” ( memelas dan menunjuk dada ayam)
Pedagang :” ya tidak bisa mbak”
Cindi :” ayolah bu”
Pedagang :” ya gak bisa mbak” ( berkata agak keras)
Raja :” Ada apa ini?”
Pedagang : “ ini lho tuan mbak ini mau beli ayam tapi uangnya Cuma Rp. 1. 000 ya mana ada”
Cindi :” uang saya sudah habis tdi dan saya sangat membutuhkan ayam ini”
Raja :”Ya sudah bu berikan saja. Nanti biar saya yang bayar”
Cindi :” tidAK usah tuan”
Raja :”Sudahlah ambil saja, saya ikhlas membantu”
Pedagang :” BVaiklah silakan ambil ayamnya”
Cindi :” terima kasih, bu. Terima kasih banyak tuan” ( bergegas pulang)
Raja :”Iya sama-sama” ( terus melihgat cindi dan terpesona) “ Hei, tunggu ! Siapa namamu?”

TELEVISION



Television, or TV, is one of humanity's most important means of communication. It brings pictures and sounds from around the world into millions of homes.

People, with a television set in their houses, can sit and watch the president makes a speech or visits a foreign country. They can see a war being fought. Through television, viewers at home can see and learn about people, places, and things in a away lands.

Additionally, television brings its viewers a steady stream of programs that are designed to entertain. In fact, TV provides many more entertainment programs than any other kind of information media. The programs include action-packed dramas, light comedies, soap operas, sports events, cartoons, quizzes, variety shows and motion pictures.

SISTEMATIKA ARTIKEL


 
Dalam pembuatan artikel baik itu artikel ilmiah atau pun non ilmiah  kita harus mengikuti aturan sistematika artikel. Sebab dengan sistematika artikel,artikel yang kita buat dapat memenuhi persyaratan. 






 
Berikut tata urutan sistematika artikel: 

Judu Artikel 
Nama Penulis 
Abstrak 
Kata Kunci 
Pendauluan 
Isi 
Penutup 
Daftar Rujukan 

                                               
 
Keterangan

  1. Judul Artikel

Ø            Tidak terlalu panjang dan tidak terlalu pendek (5-15 kata)

Ø            Judul harus menarik

Ø            Bersifat informatif

Ø            Memberikan gambaran mengenai penelitian yang dilakukan



  1. Nama Penulis

Ø      Tanpa menggunakan gelar akademik

Ø      Boleh menyertakan gelar keagamaan atau kebangsawanan

Ø      Penulis dua orang, nama penulis ditulis sejajar

Ø      Lebih dari dua orang ditulis nama penulis utana diikutu dengan dkk



  1. Abstrak

Ø      Berisi informasi tentang topik

Ø      Ditulis secara padat antara 50 – 200 kata

Ø      Ditulis dalam satu paragraf dalam bahasa Inggris



  1. Kata kunci

Ø      Kata pokok / istilah utama dari ide atau gagasan dari artikel

Ø      Menggambarkan masalah yang diteliti

Ø      Ditulis dalam bahasa Inggris

Ø      Jumlah kata antara 3 – 5



  1. Pendahuluan

Ø      Memaparkan masalah penelitian wawasan dan rencana penulis

Ø      Berisi rangkuman kajian teoritik

Ø      Tujuan

Ø      Metode



  1. Isi

Ø      Merupakan bagian terpenting dalam artikel

Ø      Berisi hasil penelitian

Ø      Temuan – temuan dalam penelitian

Ø      Isi yang dimaksud adalah fakta, konsep, prosedur, maupun prinsip



7. Penutup

Ø      Ringkasan  hasil penilitian atau pemikiran

Ø      Pada artikel penilitian biasanya di bagi atas simpulan dan saran

Ø      Pada artikel non penelitian cukup disebut dengan istilah penutup



8.Daftar rujukan

Menyajikan semua rujukan yang tertera pada batang tubuh artikel